Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang biasa dialami oleh manusia. Dermatitis juga terdiri dari beberapa jenis. Salah satu jenis yang cukup umum adalah dermatitis perioral yang menyerang daerah mulut. Apa penyebab dan gejala dermatitis perioral?
Mengenal Dermatitis Perioral dan Gejalanya
Sesuai dengan namanya, dermatitis perioral merupakan suatu bentuk dermatitis atau peradangan kulit yang terjadi di sekitar mulut. Perioral sendiri berarti di sekitar mulut. Namun, gejala yang muncul juga bisa menyebar ke hidung, dagu, dahi, bahkan mata.
Dermatitis perioral dapat menyebabkan ruam benjolan merah. Benjolan kecil ini terkadang berisi nanah atau cairan. Benjolan dari dermatitis perioral juga bisa terlihat seperti jerawat.
Selain ruam benjolan merah, dermatitis perioral juga bisa menyebabkan sensasi terbakar atau gatal. Perasaan ini dapat terjadi jika ruam pada kulit pasien memburuk.
Dermatitis perioral dapat dialami oleh semua umur, ras, dan etnis. Namun, dermatitis ini lebih sering terjadi pada wanita berusia 16-45 tahun. Dermatitis perioral juga dapat dialami oleh anak-anak dari segala usia.
Kasus dermatitis perioral yang tidak diobati dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, masalah kulit ini mengancam akan muncul kembali pada pasien. Periode dermatitis perioral dapat berlangsung beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Apa sebenarnya penyebab dermatitis perioral?
Dermatitis ini diperkirakan terjadi setelah penggunaan kortikosteroid topikal dosis tinggi untuk mengatasi masalah kulit lainnya.
Semprotan hidung yang mengandung kortikosteroid dan beberapa bahan kosmetik juga dikatakan menyebabkan dermatitis perioral. Sementara itu, produk krim kulit yang mengandung bahan berbasis petroleum jelly dan parafin dapat memperparah dermatitis ini.
Pengobatan dermatitis perioral oleh dokter
Dermatitis perioral dapat diobati dengan strategi dokter berikut:
Penghentian kortikosteroid
Menurut penelitian, langkah pertama dalam mengobati dermatitis perioral adalah berhenti menggunakan kortikosteroid topikal atau semprotan hidung. Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan memburuknya kondisi kulit pasien.
Namun, Anda harus berbicara dengan dokter Anda sebelum Anda berhenti minum kortikosteroid. Dokter Anda mungkin juga meminta Anda untuk berhenti menggunakan krim wajah dan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Obat-obatan
Selain menghentikan obat dan produk tertentu, dokter Anda mungkin juga meresepkan obat tertentu untuk mengobati dermatitis perioral, misalnya:
- Antibiotik topikal, seperti metronidazol dan eritromisin.
- Krim imunosupresif, seperti krim pimecrolimus atau tacrolimus.
- Obat jerawat topikal, seperti adapalene atau asam azelaic.
Dermatitis perioral dapat menyebabkan ruam pada mulut dan sekitarnya. Pengobatan oleh dokter dapat dilakukan dengan menghentikan pemicunya dan memberikan obat-obatan tertentu. Anda juga perlu melakukan perubahan gaya hidup untuk mengobati dermatitis perioral.