Jika Anda sering melihat mur pada kandungan minyak atsiri atau produk herbal, maka dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan minyak mur. Warnanya coklat dengan aroma yang khas. Menariknya, minyak mur merupakan bagian dari pengobatan tradisional yang telah digunakan sejak zaman dahulu. Tidak berhenti sampai di situ, peneliti terus menggali potensi penggunaan minyak ini. Terutama terkait dengan infeksi, luka pada kulit dan juga rasa sakit.
Dari mana minyak mur berasal?
Minyak mur adalah getah pohon Commiphora myrrha atau C. molmol yang biasa ditemukan di Afrika Timur Laut dan Asia Barat Daya. Pohon ini termasuk dalam famili Burseraceae dan sering digunakan sebagai komposisi untuk membuat dupa.
Aroma minyak mur ini adalah sejenis kayu aromatik yang dipadukan dengan aroma obat yang ringan. Manfaat kacang ini bisa untuk penyedap makanan dan minuman, bahan parfum, campuran kosmetik atau sebagai bagian dari pengobatan.
Manfaat Minyak Mur
Dalam Alkitab, mur disebutkan sebagai salah satu dari tiga hadiah, bersama dengan emas dan kemenyan, yang diberikan kepada bayi Yesus. Selain itu, minyak ini juga sangat sering disebutkan dalam rangkaian peristiwa penting seperti kematian Yesus.
Namun terlepas dari cerita dalam sejarah, ada banyak manfaat dari minyak mur. Berikut adalah beberapa:
Membunuh bakteri berbahaya
Aromanya tidak hanya menenangkan, tetapi juga mencegah pembusukan. Karena minyak ini dapat membunuh bakteri dan mikroba lainnya. Juga dalam Alkitab, kemenyan yang terbuat dari campuran minyak mur dan kemenyan sering dibakar di tempat-tempat ibadah. Tujuannya adalah untuk menjernihkan udara dan mencegah penyebaran penyakit berbahaya yang disebabkan oleh bakteri.
Terbukti secara ilmiah, sebuah studi tahun 2018 oleh tim dari University of Belgrade menemukan bahwa membakar mur dan kemenyan dapat mengurangi bakteri patogen di udara hingga 68%. Hal ini juga didukung oleh pengujian ilmiah bahwa minyak mur dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, bahkan yang resisten terhadap obat.
Potensi Kesehatan Mulut
Mur telah digunakan sejak zaman kuno untuk mengobati infeksi dan peradangan di mulut. Faktanya, banyak obat kumur dan pasta gigi yang mengandung ekstrak minyak mur.
Pada pemeriksaan lebih dekat dalam sebuah penelitian oleh Universitas Taif, pasien dengan penyakit Behcet menemukan manfaat. Pasien yang berkumur dengan obat kumur mur 4 kali sehari selama seminggu telah mengalami pengurangan rasa sakit sebesar 50%. Bahkan, 19% dari mereka juga mengaku sariawannya sudah jauh membaik.
Menjaga kesehatan kulit
Sebagai obat, minyak mur juga populer untuk mengobati infeksi dan luka pada kulit. Dalam sebuah penelitian oleh tim di Afrika Selatan menggunakan 247 minyak esensial yang berbeda, kombinasi minyak mur dan cendana paling efektif membunuh mikroba yang menyebabkan infeksi kulit.