Acara Pawai March Di Kota Israel Ditandai Penguasaan

Pawai bendera Hari Yerusalem ialah acara tahunan yang mengidentifikasi penguasaan Israel atas Yerusalem Timur – tempat tinggal untuk Kota Tua dan beberapa tempat sucinya – dalam Perang Timur tengah 1967.

Pawai Israel Menunjukan Provokasi Terhadap Penguasaan Terhadap Palestina

Dalam acara hari Selasa, beberapa ratus umumnya anak muda, nasionalis Israel menari, menyanyi dan mengibarkan bendera Israel di muka Gerbang Damaskus Kota Tua, pintu masuk khusus ke Teritori Muslim.

Mereka selanjutnya masuk lewat gerbang lain untuk capai Tembok Barat, sebuah situs paling suci Yudaisme.

Menteri Luar Balad Israel Yair Lapid, beri pujian management acara itu tapi menyumpah satu kelompok pengunjuk rasa yang difilmkan meneriakkan jargon-slogan rasis.

“Bukti jika ada berlebihanis yang bendera Israel sebagai wakil kedengkian dan rasisme ialah bengis dan enggak bisa ditolerir,” kata Lapid. “Enggak bisa dimengerti bagaimana seorang bisa menggenggam bendera Israel pada tangannya dan meneriakkan ‘Matilah orang Arab’ di saat yang serupa.”

Masyarakat Palestina mendakwa pasukan keamanan Israel lakukan pemolisian yang keras dan diskriminatif saat wilayah itu dibikin bersih untuk pawai.

Bulan Sabit Merah Palestina menjelaskan minimal 33 demonstran Palestina cedera dalam benturan dengan petugas polisi Israel, yang tembakkan granat kejut dan peluru karet. Polisi menjelaskan dua petugas cedera enteng dan 17 orang diamankan.

Awalannya, pawai bendera semestinya berjalan pada 10 Mei. Tetapi itu terusik oleh militan Hamas di Gaza yang tembakkan roket ke kota suci, yang mengakibatkan perselisihan 11 hari.

Selekasnya sesudah gencatan senjata berjalan, pelaksana minta supaya pawai dijadwal ulangi.

Itu bakal berjalan Kamis lalu, tapi diurungkan oleh pelaksana sesudah polisi Israel menampik jalur yang diusulkan, dengan argumen permasalahan keamanan.

Jalur yang diganti yang menghindar melalui Gerbang Damaskus selanjutnya disepakati oleh pemerintahan baru Israel, walau pimpinan partai Raam Islam Arab dalam konsolidasi menjelaskan itu semestinya diurungkan.

Pertama Menteri Kewenangan Palestina mengingatkan jika kemungkinan ada “imbas beresiko”.

Perselisihan Di Gaza Bulan Lalu

Perselisihan diawali sesudah beberapa minggu bertambahnya kemelut Israel-Palestina di Yerusalem Timur yang mencapai puncak dalam benturan pada tempat suci yang disegani oleh Muslim dan Yahudi.

Hamas mulai tembakkan roket ke Israel sesudah mengingatkannya untuk menarik diri dari situs itu, memacu gempuran udara pembalasan dari Israel ke target Gaza.

Minimal 256 orang meninggal di Gaza, menurut PBB, dan 13 orang meninggal di Israel saat sebelum gencatan senjata yang ditengahi Mesir mulainya berlaku pada 21 Mei.

PBB menjelaskan minimal 128 pada mereka yang meninggal di Gaza ialah masyarakat sipil. Militer Israel menjelaskan 200 ialah militan; Pimpinan Hamas di Gaza mengatakan jumlah pejuang yang meninggal capai 80 orang.

Lebih dari 16.000 tempat tinggal di Gaza remuk atau hancur dalam perselisihan itu, bersama dengan 58 sekolah dan pusat training, sembilan tempat tinggal sakit, 19 klinik dan infrastruktur penting, menurut PBB.